Sabtu, 29 Januari 2011

Dedicated For My Lovely

Empat belas bulan yang lalu aku mengenalnya dan semua itu karena facebook. Temannya adalah temanku, dan dia memintaku untuk meng-invite-nya sebagai temanku. Entah kenapa kuturuti saja permintaan temanku. Awalnya aku tak peduli padanya. Kupikir buat apa aku akbrab dengannya, orang yang belum pernah kujumpai sama sekali. Namun beberapa bulan kemudian, dia dan aku menjadi dekat. Aku tak tau awalnya kenapa, yang ku tau semakin hari aku semakin akrab dengannya. Bahkan kami juga punya “nama panggilan” yang hanya aku dan dia saja yang mengucapkannya. Setelah akrab dengannya, aku juga ternyata bisa akrab dengan teman-temannya. Aku belajar bahwa untuk bisa dekat seseorang tak perlu harus melihat rupanya dulu.

Akan tetapi beberapa bulan dari situ, dia berubah. Tak hangat dan tak akrab seperti yang kurasakan sebelumnya. Sms tak dibalas, komentar di facebook pun tak dijawab. Aku sempat bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Mungkinkah aku melakukan kesalahan ? Mungkinkah dia marah padaku ? Otakku diisi dengan tanda tanya yang tak terkira.

Hingga akhirnya Hari Raya Idul Fitri pun tiba. Temannya berkata bahwa mereka akan berkunjung ke rumah dan aku menyambut baik keinginan itu. Hari itu aku bertemu dengannya. Tak ada perasaan yang special, hanya teman-temannya saja yang seolah-olah menjdohkan aku dengannya (Hehehe :)). Seharian aku menghabiskan waktu bersama mereka. Dan kau tau apa yang terjadi ? Sekitar jam 7 malam dia memintaku untuk menjadi pacarnya. Ooo My God !! A ku tak tau bagaimana perasaanku saat itu. Bahagia, bingung, takut, semuanya menjadi satu. Aku bahkan berpikir bahwa pria ini gila.
“Hellow Bung, ini pertama kali kita bertemu dan kau ingin aku menjadi pacarmu ?”
Saat itu aku bingung, tak tau apa yang harus kukatakan padanya. Tak mengerti harus mulai darimana. Akhirnya kuputuskan untuk menggantungkan cintanya. Aku sebenarnya tak berniat untuk menggantungkan perasaannya. Saat itu aku benar-benar bingung. Sampai akhirnya 3 hari kemudian tepatnya tanggal 15 September 2010 jam 17.45 WIB aku memberinya jawaban. Tau jawabannya apa ???
“Iya”. Jawabannya iya, aku mau menjadi kekasihnya :). Mungkin kau berfikir ini agak sedikit aneh. Tanpa kenalan lebih jauh, tanpa pedekate terlebih dulu. Tapi satu alasan yang membuatku yakin untuk menerimanya adalah karena aku melihat kesungguhan dalam hatinya.

Aku sadar bahwa cinta memang dapat tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Dan cinta kami memang dimulai dari nol. Kini semua perasaan raguku akan dirinya sudah ditepis dengan rasa cinta yang kian hari kian tumbuh diantara kami. Yahh mungkin memang dia bukan pria romantis seperti yang kubayangkan, dia juga mungkin tak setampan pria-pria korea yang selalu kubanggakan, namun dia menyayangiku dengan sepenuh hatinya. Dan itu sudah lebih dari cukup :)..

Tetap semangat sayank, Bee harap semuanya akan seindah apa yang kita harapkan :).